Senin, 25 Oktober 2010

Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Penurunan Inflamasi (Engkak dan Kemerahan) Pada Tikus Putih (Ratus novergicus Strain Wistar) YANG DIINDUKSI ADJUVANT ARTHRITIS

Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi kronis yang sukar disembuhkan ditandai dengan adanya hiperplasia pada sinovial. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah pemberian seduhan teh hijau (Camellia sinensis) dapat menurunkan inflamasi pada rheumatoid arthritis melalui penurunan bengkak dan kemerahan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, metode yang digunakan adalah rancangan post test control group design. Sampel terdiri dari 30 ekor tikus wistar betina, dipilih dengan simple random sampling, dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok A dengan berat badan rata-rata 133 gram, B dengan berat badan rara-rata 152 gram, C dengan berat badan rata-rata 172 gram masing-masing diinduksi arthritis adjuvant kemudian diberi seduhan teh hijau dosis 110 mg, 240 mg, 550 mg, kelompok D kontrol (+) dengan berat badan rata-rata 116 gram diinduksi arthritis adjuvant,  dan kelompok E kontrol (-) dengan berat badan  rata-rata 106 gram tidak diinduksi arthritis adjuvant. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pembengkakan dan kemerahan pada kaki bawah kanan dan kiri tikus. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1)  Seduhan teh hijau dosis 110 mg, 240 mg, dan 550 mg menurunkan tanda bengkak dan kemerahan dibandingkan dengan kelompok kontrol (+) (Anova, P = 0,000), (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok A, B, dan C (P > 0,05). Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah (1) Seduhan teh hijau berpengaruh terhadap penurunan inflamasi bengkak dan kemerahan karena mengandung antioksidan, (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara seduhan teh hijau dosis 110 mg, 240 mg, dan 550 mg terhadap penurunan inflamasi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar penelitian selanjutnya melakukan eksplorasi dosis dan menggunakan ekstrak teh hijau yang hanya mengandung  EGCG (epigallo catcechin gallat).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More