Sabtu, 23 Oktober 2010

Pengaruh Orientasi Ruangan Terhadap Perilaku Adaptif pada Anak Usia Sekolah


Hospitalisasi pertama bagi anak usia sekolah merupakan suatu stressor yang menimbulkan respon perilaku kecemasan karena perpisahan, cedera dan nyeri tubuh akibat tindakan invasif, yang berupa regresi, ketergantungan, perasaan takut, dan rasa bersalah. Hal tersebut dapat menghambat pemberian perawatan dan pengobatan. Salah satu upaya agar anak dapat berperilaku adaptif saat dirawat di rumah sakit yaitu dengan pemberian orientasi ruangan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengidentifikasi pengaruh orientasi ruangan terhadap perilaku adaptif pada anak usia sekolah yang dilakukan orientasi ruangan dengan yang tidak dilakukan orientasi ruangan saat dirawat di rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Populasi adalah seluruh anak usia sekolah yang dirawat di ruang anak, sedangkan sampel berjumlah 26 anak yang diambil dengan metode kuota sampling dengan kurun waktu 4 minggu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 13 anak sebagai kelompok kontrol yang tidak dilakukan orientasi ruangan dan 13 anak lagi sebagai kelompok perlakuan dengan diberikan orientasi ruangan sebanyak 3 kali sehari. Data dianalisa dengan menggunakan deskriptif qualitatif sedangkan orientasi ruangan terhadap perilaku adaptif anak usia sekolah menggunakan analisis statistik uji beda t-test. Didapatkan hasil pada hari pertama perbedaan tidak signifikan (0.4467<0.2180), pada hari kedua perbedaan tidak signifikan juga (1.4559<2.180) tetapi pada hari ke tiga didapatkan perbedaan yang signifikan (3.4439>2.180). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh orientasi ruangan terhadap perilaku adaptif anak usia sekolah yang dirawat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More