Sabtu, 23 Oktober 2010

Pengaruh teh hijau terhadap kadar interleukin –1 pada tikus yang diinduksi artritis adjuvant


Rheumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi kronis pada sendi yang belum diketahui penyebabnya (www.John Hopkins Arthritis.org). Rheumatoid Arthritis sering menyebabkan deformitas pada sendi dan gangguan fungsi yang sering disertai dengan nyeri dan sulit pengobatannya apabila sudah terjadi deformitas kecuali dengan pembedahan (Koopman.2000). Meskipun penyakit ini dapat menyerang pada semua umur dan jenis kelamin namun lebih banyak dijumpai pada wanita dengan perbandingan antara pria dan wanita 3:1 terutama pada usia subur (Anderson.1999). Menurut Commite of the America Rheumatoid Collage Rheumatoid Arthritis timbul dengan frekwensi sekitar 500 kasus pertahun per 1 juta penduduk  (Anderson.1999).
Tanaman teh termasuk dalam genus camelia senesis, pada awalnya kebiasan minum teh berasal dari Cina dan India yang kemudian berkembang ke Jepang kemudian ke Eropa dan pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh seorang Jerman pada tahun 1684, pada tahun1910 perkebunan teh pertama kali dibangun di Gambang Jawa Barat, kemudian sejak itulah teh mulai berkembang di Indonesia (PTPK Gambang.2005). Masyarakat mempercayai dengan minum teh hijau dapat menyembuhkan penyakit rheumatoid arthritis (www.kompas cyber media.com). Namun belum jelas apakah teh hijau benar-benar dapat menyembuhkan penyakit rheumatoid arthritis atau hanya mencegah terjadinya rheumatoid arthritis.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More